Sabtu, 19 Maret 2011

HIKMAH MAULID

Tanggal 12 Rabiul Awal 1431 H, bertepatan pada 26 Februari 2010 seluruh kaum muslim merayakan maulid Nabi Muhammad SAW, tidak lain merupakan warisan peradaban Islam yang dilakukan secara turun temurun.
Dalam catatan historis, Maulid dimulai sejak zaman kekhalifahan Fatimiyah di bawah pimpinan keturunan dari Fatimah az-Zahrah, putri Muhammad. Perayaan ini dilaksanakan atas usulan panglima perang, Shalahuddin al-Ayyubi (1137M-1193 M), kepada khalifah agar mengadakan peringatan hari kelahiran Muhammad.
Tujuannya adalah untuk mengembalikan semangat juang kaum muslimin dalam perjuangan membebaskan Masjid al-Aqsha di Palestina dari cengkraman kaum Salibis. Yang kemudian, menghasilkan efek besar berupa semangat jihad umat Islam menggelora pada saat itu.
Secara subtansial, perayaan Maulid Nabi adalah sebagai bentuk upaya untuk mengenal akan keteladanan Muhammad sebagai pembawa ajaran agama Islam. Tercatat dalam sepanjang sejarah kehidupan, bahwa nabi Muhammad adalah pemimipn besar yang sangat luar biasa dalam memberikan teladan agung bagi umatnya.
Dalam konteks ini, Maulid harus diartikulasikan sebagai salah satu upaya transformasi diri atas kesalehan umat. Yakni, sebagai semangat baru untuk membangun nilai-nilai profetik agar tercipta masyarakat madani (Civil Society) yang merupakan bagian dari demokrasi seperti toleransi, transparansi, anti kekerasan, kesetaraan gender, cinta lingkungan, pluralisme, keadilan sosial, ruang bebas partisipasi, dan humanisme.
Dalam tatanan sejarah sosio antropologis Islam, Muhammad dapat dilihat dan dipahami dalam dua dimensi sosial yang berbeda dan saling melengkapi.
Pertama, dalam perspektif teologis-religius, Muhammad dilihat dan dipahami sebagai sosok nabi sekaligus rasul terakhir dalam tatanan konsep keislaman. Hal ini memposisikan Muhammad sebagai sosok manusia sakral yang merupakan wakil Tuhan di dunia yang bertugas membawa, menyampaikan, serta mengaplikasikan segala bentuk pesan “suci” Tuhan kepada umat manusia secara universal.
Kedua, dalam perspektif sosial-politik, Muhammad dilihat dan dipahami sebagai sosok politikus andal. Sosok individu Muhammad yang identik dengan sosok pemimpin yang adil, egaliter, toleran, humanis, serta non-diskriminatif dan hegemonik, yang kemudian mampu membawa tatanan masyarakat sosial Arab kala itu menuju suatu tatanan masyarakat sosial yang sejahtera dan tentram.
Tentu, sudah saatnya bagi kita untuk mulai memahami dan memperingati Maulid secara lebih mendalam dan fundamental, sehingga kita tidak hanya memahami dan memperingatinya sebatas sebagai hari kelahiran sosok nabi dan rasul terakhir yang sarat dengan serangkaian ritual-ritual sakralistik-simbolik keislaman semata, namun menjadikannya sebagai kelahiran sosok pemimpin.
Karena bukan menjadi rahasia lagi bila kita sedang membutuhkan sosok pemimpin bangsa yang mampu merekonstruksikan suatu citra kepemimpinan dan masyarakat sosial yang ideal, egaliter, toleran, humanis dan nondiskriminatif, sebagaimana dilakukan Muhammad untuk seluruh umat manusia.
Kontekstualisasi peringatan Maulid tidak lagi dipahami dari perspektif keislaman saja, melainkan harus dipahami dari berbagai perspektif yang menyangkut segala persoalan. Misal, politik, budaya, ekonomi, maupun agama.
Sumber : analisadaily.com
Share
Buzz up!vote now
Incoming search terms:
hikmah peringatan maulid nabi, hikmah maulid nabi muhammad saw, maulid nabi muhammad saw 2011, hikmah maulid nabi, hikmah memperingati maulid nabi muhammad saw, makna maulid nabi, HIKMAH MAULID, sejarah diadakannya maulid nabi, hikmah Maulid Nabi Saw, SEJARAH KELAHIRAN DAN PERJUANGAN NABI MUHAMMAD SAW, www hikmah peringatan maulud nabi, Hikmah memperingati Maulid nabi MUHAMMAD, hikmah memperingati maulid nabi, makna maulid nabi saw, hikmah maulid nabi muhammad, hikmah kelahiran nabi muhammad saw, hikmahmaulud nabi muhammad saw, maulidnabi dan hikmah, hikmah peringatan maulid nabi muhammad saw, sejarah maulid nabi muhammad, makna dan hikmah kelahiran nabi muhammad, memperingati maulid nabi muhammad saw, sejarah diadakannya maulid nabi muhammad saw, Makna maulid nabi muhammad, makna merayakan maulid nabi, hikmah perayaan maulid nabi, makna dan hikmah maulid nabi, hikmah merayakan maulid nabi, hikmah maulid nabi 2011, hikmah memperingati maulid, peringatan maulid nabi muhammad saw 2011, nilai-nilai dari memperingati maulid nabi muhammad saw, nilai esensial memperingati maulud nabi, fadilah memperingati maulid nabi, maulid dan hikmahnya, maulid nabi dan peradaban islam, Hikma Maulid Nabi Muhammad, memperingati maulid nabi muhammad, maulid nabi muhammad saw 2011 doc, maulid nabi saw, memperingati maulid nabi saw, maulid nabi SAW dalam prespekti Sosial, sejarah kelahiran nabi muhamad, ritual maulid nabi muhammad saw, tips dan trik memperingati maulid nabi, sumber maulid nabi muhammad saw, sosok nabi berkaitan dengan maulid nabi, sejarah peringatan maulid nabi muhammad, sejarah perayaan maulid nabi muhammad saw, SEJARAH MAULUD NABI MUHAMMAD SAW, Sejarah Maulid nabi saw, sejarah kelahiran nabi muhammad saw, keutamaan maulid nabi pada ajaran islam, fadhilah memperingati maulid nabi muhamad saw, sejarah dan hikmah maulid, SEJARAH AWAL PERINGATAN MAULID, sejarah awal maulid nabi muhammad saw, scrid nabi muhammad, Nilai Esensial Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, maksud nama nabi muhamad, makna saw, Keutamaan memperingati maulid nabi, keutamaan memperingati maulid, info budaya maulid nabi, hikmah maulid nabi doc, hikmahmaulid nabi muhammad, HIKMAH RABIUL AWAL, Hikmah peringatan maulud, hikmah peringatan maulid nabi muhamad saw, hikmah nabi muhammad saw, HIKMAH MEMPERINGATI MAULUD NABI, arti dari perayaan Maulid NABI MUHAMMAD, hikmah maulid 2011, hikmah maulid dan kekerasan, hikmah memperingati hari maulid, keutamaan peringatan maulid nabi, khotbah maulid, khotbah maulid nabi, makna peringatan maulid nabi muhammad saw, makna peringatan maulid nabi, makna peringatan maulid, makna perayaan maulid nabi, makna memperingati maulid nabi muhammad saw, makna memperingati maulid nabi muhammad, makna memperingati maulid nabi, makna memperingati maulid, hikma maulid nabi muhammad saw, makna maulid nabi muhammad saw 2011, hikmah dari memperingati maulid nabi, hikmah kelahiran nabi, makna maulid, khotbah memperingati maulid nabi muhammad saw 2011, hikmah maulud nabi muhammaad saw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar